Cara Budidaya Ikan Cupang di Kolam dan Aquarium

Budidaya Ikan Cupang, Mau tau cara ternak ikan cupang dengan mudah di kolam beton? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasi mengenai hal tersebut. Simak ulasannya!

Cara Budidaya Ikan Cupang di Kolam dan Aquarium

Cara Budidaya Ikan Cupang di Kolam

Saat ini, ada banyak peluang bisnis ternak ikan yang sering dilakukan, salah satunya adalah ternak ikan cupang. Selain mudah dan hanya membutuhkan lahan secukupnya seperti menggunakan media kolam beton.

Cupang sendiri merupakan salah satu jenis ikan hias yang sering dijadikan koleksi oleh para penggemarnya. Ikan ini tidak hidup berkelompok karena memiliki sifat agresif.

BACA JUGA : Cara Membedakan Cupang Betina dan Jantan

Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk memelihara ikan cupang dalam kolam beton, seperti berikut ini :

Menyiapkan Media Kolam Ikan

Langkah awal untuk melakukan cara ternak ikan cupang dengan baik, yakni menyiapkan media kolam ikan. Ikan cupang tidak memerlukan kolam yang sangat luas.

Buatlah kolam beton dengan ukuran minimal 1 x 2 m. Sedangkan untuk proses perkawinan nya cukup menggunakan aquarium kecil, baskom, atau ember.

Tahap Pemijahan Ikan

Sebelum memasuki tahap pemijahan ikan cupang, perlu menyiapkan induk ikan yang baik. Ikan yang sehat berwarna terang dengan sisik mengkilat, serta dapat bergerak dengan.

Ciri indukan ikan cupang jantan, yakni telah berusia 4 bulan, memiliki bentuk tubuh dan sirip yang memanjang, badan sehat, serta dapat bergerak aktif dan lincah.

Ciri indukan ikan cupang betina, yakni telah berusia 4 bulan, memiliki bentuk badan yang cukup bulat (siap kawin), siripnya pendek, warna tidak menarik, gerakannya lebih lambat dibanding indukan jantan, serta kondisi tubuhnya sehat.

Gunakan akuarium kecil atau baskom yang telah diisi air bersih setinggi 15-30 cm untuk pemijahan indukan. Air tersebut diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.

Untuk menetralisir tingkat keasaman air, setelah itu berikan tanaman air serta menaburkan garam ikan dengan dosis secukupnya.

Indukan jantan yang telah siap dikawinkan akan menghasilkan busa pada permukaan kolam pemijahan. Begitupun sebaliknya, jika indukan tidak mengeluarkan busa, makan ikan belum siap dikawinkan.

Pada sore hari berikutnya, bisa memasukkan indukan ikan betina yang matang telurnya ke dalam aquarium bersama indukan jantan.

Biarkan indukan tersebut melakukan tahap kawin dan jangan diberi makan. Jauhkan suara gaduh atau guncangan yang bisa mengganggu proses perkawinan ikan.

BACA JUGA : Ciri-ciri Ikan Cupang Yang Bagus

Pada hari setelahnya, terdapat banyak telur yang menempel di sarang atau busa-busa yang dikeluarkan cupang jantan. Ambil indukan betina dan biarkan telur tersebut dijaga oleh indukan jantan.

Proses Pemeliharaan Anakan Cupang

Telur yang dihasilkan, akan menetas ketika memasuki hari kedua atau 3, biasanya telur-telur tersebut masih menempel di busa dan terlihat halus.

Telur yang menetas disebut dengan anakan cupang atau burayak cupang. Indukan jantan akan lebih agresif untuk menjaga burayak cupang yang masih kecil.

Berikan pakan burayak cupang ketika memasuki hari ke-5. Pakan yang cocok diberikan pada burayak cupang berupa artemina dan kutu air.

Pindahkan anakan cupang tersebut ke dalam kolam pembesaran yang lebih kompleks, ketika anakan sudah jago berenang dan masa kuning telurnya habis.

Masukkan anakan cupang ke dalam kolam yang lebih besar bersama indukan jantan. Ketika memasuki masa 15 hari, indukan jantan dapat dipisahkan dengan anakan ikan cupang tersebut.Pindahkan indukan ke dalam kolam semula, dan biarkan anakan ikan memasuki proses pembesaran.

Tahap Pembesaran

Proses pembesaran anakan ikan cupang dilakukan dalam kolam beton atau media lainnya yang telah disediakan sebelumnya. Ukuran wadah pembesaran cupang sekitar 100 x 40 x 60 cm.

Dalam proses pembesaran cupang ikan ini diberi pakan berupa cacing sutra dan jentik nyamuk yang sudah halus. beri pakan ikan dengan frekuensi 3-4 kali sehari.

Masa Soliter dan Pemanenan

Untuk menghindari kejadian saling serang antara ikan cupang, Anda bisa memindahkan ikan ke dalam botol 1 soliter ketika masa ikan 1,5 bulan

Dan bisa langsung menjualnya ketika berusia 1,5 bulan (kelas baby), dan menjual ke pasaran ketika berusia 2-2,5 bulan.

Cara Budidaya Ikan Cupang di Aquarium

Untuk semakin mempermudah budidaya, sebaiknya ikan cupang dibudidayakan di akuarium. Agar perawatan dan pemeliharaannya menjadi lebih mudah. Berikut 5 cara budidaya ikan Cupang di akuarium yang benar.

1. Memilih Indukan Ikan Cupang

Tahap awal dalam budidaya ialah memilih indukan ikan cupang seperti juga pada cara budidaya gurame di kolam tanah . Dalam hal ini indukan haruslah merupakan ikan cupang yang siap kawin. Sehingga proses budidaya akan bisa berlangsung lebih cepat.

Selain itu juga mengingat terdapat banyak sekali jenis ikan cupang. Maka disarankan untuk memilih satu atau beberapa jenis indukan. Untuk memudahkan memilih antara induk jantan dan betina maka anda harus memperhatikan hal-hal berikut :

  • Cupang jantan : memiliki ciri-ciri berukuran tubuh lebih besar, Gerakan lebih agresif, sirip dan ekor lebih lebar, serta memiliki warna yang lebih cerah.
  • Sedangkan cupang betina : memiliki ciri-ciri memiliki ukuran tubuh lebih kecil, sirip serta ekor tidak terlalu lebar, warna cenderung kusan dan memiliki gerakan lambat.
  • Kedua indukan harus dalam kondisi ehat dan tidak erkena hama atau penyakit.

2. Menyiapkan Akuarium

Setelah memilih indukan jantan dan betina yang terbaik seperti pada cara budidaya ikan gabus di kolam beton . Maka anda harus menyiapkan tempat perkembangbiakan yang berupa akuarium.

Media akuarium.dipilih sebab lebih hemat dan efisien, lebih praktis, tidak memerlukam lahan yang luas, serta perawatan terhadap ikan cupang akan lebih mudah. Sisi positif lainnya adalah, anda bisa melakukannya sebagai bentu usaha sampingan. Berikut tahapan menyiapkan media akuarium :

  • Ukuran ideal akuarium untuk budidaya ikan cupang adalah 20x20x20 cm.
  • Siapkan juga toples plastik transparan untuk proses pemijahan ikan.
  • Bersihkan dan sterilkan akuarium.
  • Pasang aerator pada akuarium.
  • Isikan air secukupnya atau idelanya volume air adalah 3/4 isi volume. 
  • Jangan menggunakan air yang terlalu jernih, sebab banyak kasus yang terjadi ikan cupang mati pada kondisi kolam dengan air jernih.
  • Kadar oksigen dalam kolam tidak perlu terlalu tinggi, sebab pada habitat aslinya ikan hidup di tempat dengan kadar oksigen yang rendah.
  • Tambahkan tumbuh-tumbuhan seperti eceng gondok untuk menetralkan kadar oksigen, namun usahakan jangan terlampau banyak
  • Berikan batu koral pada bagian dasar akuarium.
  • Selanjutnya jika kolam telah siap maka tahapan selanjutnya adalah pemijahan atau mengkawinkan indukan cupang.

3. Memijahkan dan Mengawinkan Ikan Cupang

Untuk memulai proses pemijahan, terlebih dahulu kedua ikan harus saling mengenal. Sama seperti layaknya hewan lainnya seperti cara budidaya ikan patin di kolam terpal, proses pemijahan diawali dengan perjodohan.

Berikut hal yang bisa anda lakukan untuk memijahkan dan mengkawinkan ikan cupang.

  • Masukkan Cupang jantan kedalam akuarium dan biarkan beradaptasi selama 2-3 hari.
  • Kemudian masukkan cupang betina kedalam akuarium, namun ikan cupang betina dimasukkan kedalam toples.
  • Hal ini merupakan tahap awal dalam perjodohan.
  • Jika ikan jantan tertarik pada ikan betina biasanya maka ikam jantan akan membuat gelembung-gelembung busa sebagai tempat telur. 
  • Ini merupakan pertanda bahwa perjodohan telah berhasil.
  • Selanjutnya anda bisa memasuki tahap lanjutan yakni proses perkawinan.
  • Keluarkan ikan betina dari dalam toples kemudian masukkan kedalam akuarium.
  • Selanjutnya, waktu ideal paling baik untuk pembuahan yakni pukul 7-9 pagi hari dan pukul 16-18 sore.
  • Letakkan akuarium, pada lokasi yang sepi agar proses perkawinan tidak terganggu.
  • Proses perkawinan tidak berlangsung lama, dan akan berhenti setelah ikan janta  menunjukkan gelagat yakni mengusir ikan betina dari sarang busa.
  • Selanjutnya keluarkan betina dari dalam akuarium, sebab ikan jantanlah yang akan merawat telur hingga menetas.
  • Setelah dua hari telur ikan akan mulai menetas dan berubah menjafi burayak.
  • Anda tidak perlu memberi makam hingga usia dua hari, debab burayak telah memiliki cadangan makanannya sendiri.
  • Setelah usia dua minggu maka anda harus mengeluarkan pejantan dari dalam kolam.

4. Proses Perawatan dan Pembesaran Burayak Ikan Cupang

Tahapan selanjutnya ialah melakukan perawatan terhadap burayak agar dapat tumbuh optimal sebagaimana pada cara budidaya ikan mujair di kolam terpal .

Beberapa hal yang harus anda perhatikan antara lain ialah sebagai berikut :

  • Periksa kebersihan air kolam untuk kenyamanan burayak.
  • Berikan pakan yang cukup hingga burayak berusia 5 minggu setelah menetas.
  • Anda bisa memberikan kutu air atau micro worm sebagai makanan favorit burayak.
  • Setelah 5 minggu, burayak dapat dipindahkan ke akuarium yang berukuran lebih besar untuk proses pembesaran.
  • Pada usia lebih dari 5 minggu ini anda dapat memberikan variasi makanan dan sudah bisa dianggap sebagai ikan cupang.
  • Pakan yang biasa diberikan untuk ikan cupang seperti jentik nyamuk, kutu air atau jenis pakan cupang yang banyak dijual di toko ikan.
  • Jangan lupa juga melakukan penggantian air secara rutin.
  • Penggantian air dilakukan cukup hanya 30-40% volume saja.
  • Anda tidak perlu mengeluarkan seluruh isi air dari akuarium.
  • Setelah 4 minggu usai dipindabkan ke akuarium pemebesaran, ikan cupang akan menunjukan keagresifitas nya.
  • Sehingga usahakan mengisi akuarium dengan jumlah ikan yang ideal.
  • Selanjutnya saat ikan berusia 8 minggu di kolam pembesaran , maka ikan sudah dapat dipisahkan berdasarkan jenis kelaminnya.

Itulah cara budidaya ikan cupang di akuarium. 

5. Memasarkan Ikan Cupang

Setelah berusia 10 minggu setelah berada di akuarium pembesaran maka ikan cupang sudah dapat dipasarkan seperti pada cara budidaya lele sangkuriang di kolam tembok . Sebaiknya lakukan pensortiran untuk memilih ukuran dan warna ikan cupang.

Sebab semakin menarik warna dan semakin besar ukurannya harganya juga semakin mahal. Untuk cupang aduan sendiri, anda harus mulai memisahkan ikan yang satu dengan yang lainnya. Sebab jika tidak memisahkannya maka ikan cupang akan mulai bertarung dan dapat menyebabkan resiko kematian. Sebaiknya pisahkan ikan dan letakkan dalam wadah toples transparan.

Kunci penting dalam budidaya ikan cupang di akuarium ialah selalu memastikan kondisi air di akuarium. Lakukan pengecekan dan penggantian air dengan rutin. Sehingga pertumbuhan ikan cupang menjadi optimal. Air yang kotor akan membuat ikan dalam kondisi tidak sehat. Sehingga akan menyebabkan resiko ikan mudah mengalami kematian.

Itulah 5 cara budidaya ikan Cupang di akuarium yang benar. Tentunya akan semakin menambah pengetahuan anda mengenai dasar utama dalam bisnis ini. Budidaya ikan cupang sangat patut di lirik dan diusahakan. Sebab usaha ini memiliki prospek yang cerah, namun belum banyak yang menekuninya. Sehingga tentu menjadi kesempatan tentunya bagi anda untuk bisa memulainya. Selamat mencoba, semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Johnyardi

This blog is created only for a hobby. Hopefully everything on this blog is useful for readers.

Toko Marlan

This blog is created only for a hobby. Hopefully everything on this blog is useful for readers.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama